talkerdaily.com – Sejarah Tottenham Hotspurs adalah salah satu kisah panjang dan penuh warna dalam dunia sepak bola Inggris. Didirikan pada akhir abad ke-19, klub ini telah tumbuh menjadi salah satu kekuatan besar dalam Liga Inggris, dengan jutaan pendukung setia di seluruh dunia. Tottenham dikenal tidak hanya karena prestasinya, tetapi juga karena filosofi sepak bola menyerang yang khas, serta rivalitas klasiknya dengan Arsenal.

Baca Juga: Evan Dimas: Gelandang Elegan Harapan Sepak Bola Indonesia

Awal Berdirinya Klub dan Masa Awal Tottenham Hotspurs

Tottenham Hotspurs Football Club didirikan pada tahun 1882 oleh sekelompok anak muda dari sekolah lokal di London Utara. Awalnya, klub ini bernama Hotspur FC, sebelum kemudian berganti nama menjadi Tottenham Hotspur Football Club. Dalam catatan sejarah Tottenham Hotspurs, nama “Hotspur” berasal dari karakter sejarah Sir Henry Percy, yang dikenal sebagai “Harry Hotspur,” tokoh dari keluarga yang memiliki hubungan historis dengan wilayah Tottenham.

Pada tahun 1899, klub pindah ke stadion legendaris mereka, White Hart Lane, yang menjadi rumah Spurs selama lebih dari satu abad. Pada masa awal ini, Tottenham bersaing di liga-liga lokal sebelum akhirnya diterima di Football League pada tahun 1908. Di sinilah sejarah Tottenham Hotspurs mulai berkembang secara lebih serius di kancah sepak bola Inggris.

Baca Juga: Gaya Bermain Sepak Bola di Berbagai Negara

Pencapaian Bersejarah Tottenham Hotspurs di Awal Abad ke-20

Salah satu momen penting dalam sejarah Tottenham Hotspurs terjadi pada tahun 1901, ketika mereka menjadi klub non-liga pertama yang memenangkan FA Cup. Kemenangan ini menjadi tonggak awal dalam mencetak nama mereka sebagai salah satu klub besar Inggris.

Dalam dekade-dekade berikutnya, Spurs terus berkembang sebagai klub kompetitif. Pada tahun 1921, mereka kembali memenangkan FA Cup, memperkuat reputasi mereka sebagai tim piala. Sepanjang era 1930-an hingga 1950-an, Spurs mengalami pasang surut, namun semangat untuk tampil atraktif dan menyerang tetap menjadi bagian dari identitas mereka.

Era Keemasan Tottenham Hotspurs di Tahun 1960-an

Masa paling gemilang dalam sejarah Tottenham Hotspurs datang pada awal 1960-an di bawah manajer legendaris Bill Nicholson. Di bawah kepemimpinannya, Tottenham mencatat sejarah sebagai klub Inggris pertama yang meraih double winner — menjuarai Liga Inggris dan FA Cup dalam musim yang sama (1960–1961). Prestasi ini menjadi sorotan besar dalam dunia sepak bola Inggris.

Musim berikutnya, Spurs kembali menjuarai FA Cup dan kemudian Cup Winners’ Cup pada tahun 1963. Ini menjadikan Tottenham sebagai klub Inggris pertama yang meraih trofi Eropa, sebuah pencapaian monumental dalam sejarah Tottenham Hotspurs.

Skuad pada era ini diisi oleh pemain-pemain ikonik seperti Danny Blanchflower, Cliff Jones, dan Jimmy Greaves, yang menjadikan Tottenham sebagai tim yang ditakuti baik di Inggris maupun di Eropa.

Tottenham Hotspurs di Era 1970-an hingga 1990-an

Meskipun masa kejayaan Bill Nicholson berakhir, sejarah Tottenham Hotspurs tetap dipenuhi dengan pencapaian menarik selama dekade berikutnya. Pada tahun 1972, Spurs memenangkan UEFA Cup, menjadikan mereka sebagai salah satu klub Inggris pertama yang menguasai Eropa dalam dua kompetisi berbeda.

Di era 1980-an, Tottenham kembali tampil sebagai penantang serius. Klub ini menjuarai FA Cup pada tahun 1981 dan 1982, serta UEFA Cup pada 1984. Pemain seperti Glenn Hoddle, Ossie Ardiles, dan Steve Perryman menjadi ikon klub pada masa ini, memperkuat filosofi bermain menyerang yang sudah menjadi identitas klub.

Namun memasuki era 1990-an, sejarah Tottenham Hotspurs memasuki masa sulit. Meskipun mereka memenangkan FA Cup tahun 1991 dan memiliki bintang seperti Paul Gascoigne dan Gary Lineker, performa di liga sangat tidak konsisten. Perubahan kepemilikan dan manajerial turut memengaruhi stabilitas tim.

Pembangunan dan Transformasi Klub di Era 2000-an

Masuknya era Premier League membawa tantangan baru. Sejarah Tottenham Hotspurs pada periode ini ditandai oleh upaya membangun ulang fondasi klub, baik dari sisi manajemen, akademi, hingga infrastruktur. Dalam dekade ini, klub mulai melakukan pembenahan dengan mendatangkan pelatih dan pemain bertalenta.

Tottenham mulai dikenal kembali sebagai pesaing papan atas berkat kehadiran pemain seperti Ledley King, Dimitar Berbatov, Luka Modrić, hingga Gareth Bale. Keberhasilan Spurs menembus Liga Champions untuk pertama kalinya pada musim 2010-2011 menjadi tanda bahwa klub ini telah kembali bersaing di level tertinggi.

Era Mauricio Pochettino dan Gebrakan di Liga Champions

Salah satu momen ikonik dalam sejarah Tottenham Hotspurs modern terjadi saat Mauricio Pochettino mengambil alih kursi manajer pada 2014. Di bawah arahannya, Spurs memainkan sepak bola menyerang nan dinamis yang membuat mereka menjadi tim paling menarik di Liga Inggris.

Dengan pondasi pemain muda seperti Harry Kane, Dele Alli, Christian Eriksen, dan Heung-Min Son, Tottenham menjadi langganan posisi empat besar dan bersaing di Liga Champions secara reguler. Musim 2018–2019 menjadi puncaknya ketika mereka melaju hingga ke final Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah Tottenham Hotspurs.

Meski harus puas sebagai runner-up usai kalah dari Liverpool, perjalanan luar biasa di kompetisi tersebut mengukuhkan Spurs sebagai klub elit Eropa.

Kehadiran Stadion Baru dan Era Modern Tottenham Hotspurs

Sebagai bagian dari transformasi jangka panjang, Tottenham meresmikan Tottenham Hotspur Stadium pada 2019, menggantikan White Hart Lane. Stadion ini menjadi salah satu yang tercanggih di dunia, dilengkapi dengan teknologi modern dan kapasitas lebih dari 62.000 penonton.

Infrastruktur baru ini menunjukkan komitmen klub untuk terus bersaing di level tertinggi. Dalam sejarah Tottenham Hotspurs, pembangunan stadion ini dianggap sebagai investasi masa depan yang penting bagi pertumbuhan ekonomi dan olahraga klub.

Manajer top dunia seperti José Mourinho dan Antonio Conte sempat memimpin klub ini, meskipun belum berhasil mempersembahkan trofi. Namun, Spurs terus memperlihatkan ambisi besar dalam mendatangkan pemain kelas dunia dan membangun fondasi masa depan yang solid.

Ikon dan Legenda dalam Sejarah Tottenham Hotspurs

Tidak bisa membahas sejarah Tottenham Hotspurs tanpa menyebut deretan nama besar yang membentuk identitas klub. Pemain legendaris seperti Jimmy Greaves, yang masih menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa klub, atau Danny Blanchflower, kapten yang membawa Spurs meraih double, adalah bagian dari warisan besar ini.

Di era modern, Harry Kane menjadi ikon Tottenham dengan torehan gol spektakuler dan loyalitas tinggi sebelum akhirnya pindah ke Bayern München. Selain itu, Heung-Min Son juga menjadi pemain Asia paling sukses di Liga Inggris dan menjadi wajah global klub.

Legenda lainnya termasuk Gary Mabbutt, David Ginola, dan Robbie Keane yang turut memperkuat fondasi sejarah klub dengan kontribusi luar biasa di lapangan.

Rivalitas Panas dengan Arsenal: North London Derby

Salah satu bab penting dalam sejarah Tottenham Hotspurs adalah rivalitasnya dengan Arsenal, yang dikenal sebagai North London Derby. Persaingan ini adalah salah satu derby paling ikonik di dunia sepak bola dan sudah berlangsung sejak awal abad ke-20.

Rivalitas ini semakin panas sejak Arsenal pindah ke wilayah utara London pada 1913, yang dianggap sebagai pelanggaran “wilayah” oleh penggemar Spurs. Sejak saat itu, setiap pertemuan antara kedua tim selalu menjadi laga sarat emosi, gengsi, dan ketegangan.

North London Derby tidak hanya soal tiga poin, tapi juga soal supremasi, harga diri, dan sejarah panjang yang membentuk identitas masing-masing klub.