talkerdaily.com – Gianluigi Donnarumma adalah salah satu kiper paling berbakat di dunia sepak bola modern. Lahir pada 25 Februari 1999 di Castellammare di Stabia, Italia, Donnarumma telah menjadi bintang sejak usia muda. Dengan postur tubuh yang tinggi, refleks yang luar biasa, serta kemampuan memimpin di bawah mistar, ia sering dibandingkan dengan kiper legendaris Italia seperti Gianluigi Buffon. Dalam waktu singkat, Donnarumma telah menegaskan dirinya sebagai penerus generasi emas kiper Italia dan salah satu pilar penting dalam sepak bola Eropa.
Baca Juga: Shokugeki no Soma: Seni Memasak di Atas Segalanya
Awal Karier: Bintang Muda di AC Milan
Debut di Usia 16 Tahun
Donnarumma memulai karier profesionalnya di AC Milan, salah satu klub paling bergengsi di Italia. Sejak bergabung dengan akademi muda Milan pada usia 14 tahun, bakatnya sudah mulai menarik perhatian banyak pihak. Pada musim 2015-2016, ketika usianya baru menginjak 16 tahun, Donnarumma melakukan debut untuk tim utama AC Milan dalam pertandingan Serie A melawan Sassuolo. Pada saat itu, ia menjadi kiper termuda dalam sejarah Serie A yang tampil sebagai starter.
Keputusan pelatih Sinisa Mihajlovic untuk memberi kesempatan pada Donnarumma ternyata sangat tepat. Sejak debut tersebut, ia dengan cepat menjadi kiper utama Milan, menggeser kiper senior seperti Diego López. Meskipun sangat muda, Donnarumma menunjukkan ketenangan dan kemampuan yang luar biasa di bawah tekanan, membuatnya langsung dianggap sebagai salah satu prospek paling menjanjikan di dunia sepak bola.
Baca Juga: Mahalini: Suara Emas dari Indonesia
Perkembangan di AC Milan
Selama enam musim di AC Milan, Donnarumma terus berkembang menjadi salah satu kiper terbaik di dunia. Meskipun Milan berada dalam periode transisi, di mana mereka sering mengalami kesulitan di liga dan kompetisi Eropa, Donnarumma tetap menjadi andalan tim. Ia memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas di lini pertahanan Milan dengan melakukan banyak penyelamatan krusial di berbagai pertandingan.
Donnarumma dikenal karena refleksnya yang luar biasa, kemampuan mengantisipasi tembakan, dan kepemimpinan yang ia tunjukkan meskipun usianya masih muda. Pada musim 2020-2021, Donnarumma membantu Milan finis di posisi kedua Serie A, yang merupakan pencapaian terbaik klub dalam beberapa tahun terakhir. Ia juga menjadi kapten tim dalam beberapa pertandingan, menegaskan peran vitalnya di klub.
Pindah ke Paris Saint-Germain (PSG)
Keputusan Meninggalkan Milan
Setelah enam musim membela AC Milan, Donnarumma memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya dengan klub dan pada musim panas 2021, ia bergabung dengan raksasa Prancis, Paris Saint-Germain (PSG). Kepindahan ini memicu banyak kontroversi di kalangan penggemar Milan, mengingat statusnya sebagai salah satu bintang utama klub dan ikon masa depan.
Alasan di balik kepindahannya adalah untuk mencari tantangan baru di level yang lebih tinggi, khususnya di kompetisi Eropa. PSG, dengan ambisi besar mereka untuk memenangkan Liga Champions, menawarkan Donnarumma kesempatan untuk bersaing di panggung tertinggi Eropa dengan skuad yang dipenuhi pemain bintang seperti Neymar, Kylian Mbappé, dan Lionel Messi.
Musim Pertama di PSG
Di PSG, Donnarumma langsung dihadapkan pada persaingan ketat dengan kiper veteran Keylor Navas. Meskipun demikian, Donnarumma berhasil menunjukkan kualitasnya dan menjadi pilihan utama dalam banyak pertandingan penting, terutama di Liga Champions. Meskipun masih harus beradaptasi dengan gaya permainan baru di Ligue 1 dan dinamika di PSG, ia terus menunjukkan bahwa dirinya adalah salah satu kiper terbaik di dunia.
Pada musim pertamanya di PSG, Donnarumma berhasil memenangkan gelar Ligue 1. Meski perjalanan PSG di Liga Champions berakhir lebih cepat dari yang diharapkan, Donnarumma tetap menunjukkan performa yang solid dengan beberapa penyelamatan penting di pertandingan-pertandingan besar.
Baca Juga: Lords Mobile: Strategi dan Perang dalam Dunia Fantasi
Peran Krusial di Tim Nasional Italia
Debut Internasional dan Kepemimpinan
Selain sukses di level klub, Donnarumma juga memiliki karier internasional yang cemerlang bersama tim nasional Italia. Setelah melalui berbagai level tim junior, Donnarumma dipanggil ke tim senior Italia pada tahun 2016, menggantikan Gianluigi Buffon yang sudah mendekati akhir kariernya. Pada usia 17 tahun, ia menjadi kiper termuda yang tampil untuk timnas senior Italia.
Sejak saat itu, Donnarumma dengan cepat menjadi kiper utama Italia, menggantikan Buffon. Meskipun ada tekanan besar untuk menggantikan legenda seperti Buffon, Donnarumma mampu menghadapi tantangan tersebut dengan tenang dan menjadi andalan di bawah mistar gawang Italia.
Euro 2020: Puncak Karier Internasional
Pencapaian terbesar Donnarumma di level internasional terjadi pada Euro 2020 (yang diadakan pada tahun 2021 karena pandemi COVID-19). Dalam turnamen tersebut, Donnarumma menjadi pahlawan Italia dengan serangkaian penyelamatan krusial yang membawa Italia menjadi juara Eropa. Di final melawan Inggris di Wembley, Donnarumma menjadi bintang setelah menggagalkan dua penalti dalam adu penalti, memastikan kemenangan Italia dengan skor 3-2.
Berkat performanya yang luar biasa sepanjang turnamen, Donnarumma dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Euro 2020, menjadi kiper pertama yang meraih penghargaan tersebut dalam sejarah turnamen. Keberhasilannya membawa Italia meraih trofi Euro pertama sejak 1968 memperkuat posisinya sebagai salah satu kiper terbaik di dunia.
Gaya Bermain
Refleks dan Ketenangan
Gianluigi Donnarumma dikenal karena refleksnya yang luar biasa dan kemampuan luar biasanya dalam menghadapi situasi satu lawan satu. Dengan postur tubuh setinggi 196 cm, ia memiliki keunggulan fisik yang membuatnya mampu menjangkau sudut-sudut yang sulit dijangkau oleh kiper lain. Selain itu, Donnarumma memiliki kemampuan membaca permainan yang baik, yang memungkinkannya melakukan penyelamatan krusial bahkan sebelum lawan melepaskan tembakan.
Salah satu aspek yang paling menonjol dari permainannya adalah ketenangannya di bawah tekanan. Meski sering menghadapi situasi genting, Donnarumma jarang panik dan selalu mampu menjaga fokus, bahkan dalam pertandingan-pertandingan besar.
Distribusi Bola
Selain kemampuan bertahannya, Donnarumma juga dikenal sebagai kiper modern dengan kemampuan distribusi bola yang baik. Ia sering kali berperan dalam memulai serangan dari belakang dengan umpan-umpan akurat kepada rekan setimnya. Gaya bermain ini sangat sesuai dengan tren sepak bola modern, di mana kiper juga dituntut untuk berkontribusi dalam fase menyerang.
Masa Depan Cerah
Meski masih muda, Gianluigi Donnarumma telah meraih banyak kesuksesan baik di level klub maupun internasional. Dengan pengalaman yang telah ia kumpulkan, ditambah dengan bakat alaminya, masa depannya di dunia sepak bola tampak sangat cerah. Di PSG, ia memiliki peluang untuk terus berkembang dan memenangkan trofi-trofi besar, termasuk Liga Champions, yang menjadi target utama klub.
Di tim nasional Italia, Donnarumma akan terus menjadi andalan, dan ia diharapkan memimpin Italia menuju kesuksesan lebih lanjut di Piala Dunia dan Euro berikutnya.
Kesimpulan
Gianluigi Donnarumma adalah kiper berbakat yang telah membuktikan diri sebagai salah satu yang terbaik di dunia, meski usianya masih muda. Dengan pencapaian di level klub bersama AC Milan dan PSG, serta kesuksesan besar di timnas Italia, Donnarumma tampaknya ditakdirkan untuk menjadi legenda baru di dunia sepak bola. Kemampuannya yang luar biasa, ketenangan di bawah mistar, serta kepemimpinan yang matang membuatnya menjadi penerus sempurna dari Gianluigi Buffon, membawa harapan besar bagi sepak bola Italia di masa depan.